Selasa, 17 November 2009

Feature Dayah Mudi Mesra Samalanga Bireun NAD

Suara azan maghrib menggema dari pengeras suara di masjid. Laki-kaki berbalut sarung dan kepala ditutupi serban mulai beranjak ke arah datangnya suara panggilan mengerjakan rukun Islam shalat lima waktu.
Shalat berjamaah adalah salah satu rutinitas di dayah (pesantren), tidak terkecuali Ma'hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (Mudi Mesra) Samalanga Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Meski berjubah dan bercadar, para santri dayah itu tidak hanya dibekali ilmu agama tetapi juga ilmu pengetahuan lainnya yang dilengkapi sarana teknologi seperti komputer internet. Jadi, akan menjadi multi kualitas.

Dayah masa kini tidak lagi seperti dulu yang terbayang mungkin hanya bangunan barak berderet yang sederhana. Tapi di Dayah Mudi Mesra gedung bertingkat dua berdiri kokoh di tengah permukiman yang mulai padat penduduk.
Para santri juga mengenakan seragam saat menimba ilmu pengetahuan meskipun kain sarung seakan menjadi pakaian wajib di kala berada di lingkungan dayah.
Saat ini di bawah pimpinan Tgk H Hasanoel Bashry Bin H Gadeng atau akrab disapa Abu Mudi,
dayah terus berkembang dan memiliki �2.100 santriwan dan 975 santriwati.
Berdiri seiring pembangunan Masjid Raya pada masa Sultan Iskandar Muda, Dayah Mudi Mesra baru menerapkan sistem pendidikan modern pada 1927, yang terintegrasi antara ilmu agama (salafiyah) dan ilmu pengetahuan umum.
Hingga saat ini, dayah Mudi Mesra masih berdiri bahkan memiliki 149 dayah yang berada di bawah naungan Al-Aziziyah tersebar di seluruh Aceh.
Selain itu, Dayah Mudi Mesra juga mengelola pendidikan umum mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Seperti TK, TPA, SD dan SMP Al-Aziziyah serta Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aziziyah.
Dayah Mudi Mesra sebagai induk dayah-dayah Al-Aziziyah yang selama ini menganut sistem kelas mulai kelas satu hingga tujuh, yang sampai saat ini sudah melakukan penyesuaian jenjang kelas.
"Setelah tamat kelas tujuh diberi ijazah Aliyah, tapi menurut kami jenjang kelas yang seperti itu tidak sesuai lagi," kata Abu Mudi.
Sistem baru yang diterapkan adalah jenjang kelas dibagi tiga tingkatan yaitu tingkat tajhizi (matrikulasi) sebagai persiapan awal, tingkat 'aliyah selama tiga tahun dan Ma'had 'Ali selama empat tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

SUATU KEHORMATAN UNTUK SAYA BAGI ANDA YANG TELAH MELUANGKAN WAKTU MENGUNJUNGI TEMPAT INI

ANEUK LENPIPA

Copyright © 2012 ANEUKLENPIPA by SAER Blogger Templates