Beliau
adalah Badaruddin Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah bin Bahadur bin
Abdullah Al-Minhaji Az-Zarkasyi rahimahullah. Beliau dilahirkan di
Mesir dan wafat dinegeri yang sama, dan asal kebangsaan beliau adalah Turki. Beliau
bermadzhab Syafi’i.
Beliau
adalah seorang Imam, memiliki ilmu yang luas, seorang penulis yang piawai, dan
pembahas yang handal.
Kelahiran
Beliau
Beliau
dilahirkan pada tahun 745 H di Mesir, beliau adalah seorang yang dilahirkan
dalam keluarga yang tidak terlalu terkenal di tengah-tengah masyarakatnya,
bukan pula dari keluarga yang memiliki ilmu ataupun kedudukan. Akan tetapi
beliau hanyalah dari sebuah keluarga muslim yang sederhana dan bahkan
disebutkan bahwa ayah beliau adalah seorang budak. Walaupun demikian beliau
bahkan memiliki semangat yang kuat untuk menuntut ilmu dengan taufik Allah
Ta’ala.
Usaha
dalam Menuntut Ilmu
Tidak
diragukan lagi bahwa apabila Allah Ta’ala menghendaki kebaikan pada diri
seorang hamba maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju kebaikan
tersebut, dan memberikan kepadanya keinginan yang tinggi untuk meraih apa yang
dimaksud. Dan Imam Az-Zarkasyi adalah salah seorang hamba yang diberikan
kemudahan dan keinginan yang sangat kuat untuk menuntut ilmu, Allah jadikan hatinya
cinta kepada ilmu, kesabaran untuk mendapatkannya sehingga ia bergegas menuju
sumber-sumber ilmu, mulazamah (senantiasa menyertai) para masyaikh, hidupnya
selalu bersanding dengan kitab dan memperbanyak sumber-sumber pengetahuan.
Sehingga dengan kesabaran dan kesungguhannya setelah taufiq Allah Ta’ala
terkumpul dalam ingatannya berbagai macam ilmu dan iapun beri’timad kepada
kekuatan ingatannya setelah taufiq Allah.
Perjalanan
Beliau dalam Menuntut Ilmu
Beliau
hanya melakukan dua perjalanan sebagaimana yang disebutkan dalam berbagai
sumber, Al-Mushili berkata dalam Kasyfu Adz-Dzunun, “Bisa jadi diantara
penyebab tidak meluasnya perjalanan ilmiyah beliau rahimahullah –Allahu a’lam-
bahwa Mesir dan Syam pada saat itu adalah negeri Islam yang banyak dikenal
keilmuannya dan banyak ulamanya, atau karena beliau lebih mengutamakan untuk
mengambil ilmu kepada para ulama Mesir dan Syam. Lalu memulai belajar menulis
dan menyibukkan diri dengan membuavt karya tulis. Dua perjalanan beliau adalah
:
- Perjalanan beliau rahimahullah yang pertama adalah dari Mesir ke Dimasq (Damaskus), yang mana dinegeri tersebut beliau belajar Ilmu Hadits kepada Al-‘Imad Ibnu Katsir.
- Dan perjalanan kedua dari Damaskus ke Halab yang mengambil ilmu dari Al-Adzra’i.
Guru-Guru
Beliau :
Imam Az-Zarkasyi rahimahullah mengambil faidah dari
para ulama Mesir dan Syam yang terkenal dan beliau senantiasa menyertai
(mulazamah) sebagian masyaikhnya, diantara mereka adalah :
- Yusuf bin Ahmad (wafat tahun 761 H)
- Mughlathaa’iy bin Falih Al-Hanafi (wafat tahun 762 H)
- Ismail bin Katsir (wafat tahun 774 H)
- Ahmad bin Muhammad bin Jam’ah (wafat tahun 774 H)
- Ahmad bin Hamdan Al-Adzra’I (wafat tahun 783 H)
- Sirajuddin Al-Balqiniy (wafat tahun 805 H)
Dan
diantara guru-guru beliau yang terkenal dan memberikan pengaruh dalam manhaj
beliau dalam berilmu adalah :
- Jamaluddin Al-Asnawi (wafat tahun 772 H)
- Al-Adzra’i
- Dan Burhanuddin bin Jama’ah (wafat tahun 790 H)
Dan beliau pun mengambil faidah dari manhaj atau
cara Az-Zaila’I dalam sebagian penulisan buku-bukunya.
Dan beliau rahimahullah adalah seorang yang faqih,
muhaddits, ahli tafsir, ahli ushul yang terkemuka. Yang mana beliau sangat
fokus terhadap ilmu dan tidak menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Imam
az-Zarkasyi rahimahullah memiliki kerabat yang mencukupi seluruh urusan
dunianya.
Murid-Murid Beliau :
Diantara para penuntut ilmu yang mengambil ilmu
dari beliau rahimahullah adalah :
- Muhammad bin Abdud Da’im bin Musa Al-Barmawi (wafat tahun 831 H)
- Umar bin Hujjiy As-Sa’di (wafat tahun 835 H)
- Hasan bin Ahmad bin Harami bin Makkiy (wafat tahun 833 H). Dan masih banyak lagi murid-murid beliau rahimahullah.
Aqidah Imam Az-Zarkasyi
Yang mulia Doktor Abdur Rahim dalam penelitiannya
(terhadap biografi Imam Az-Zarkasyi rahimahullah) menetapkan bahwa Imam
Az-Zarkasyi adalah beraqidah Asy’ari, ditemui hal itu dalam beberapa kitab Imam
Az-Zarkasyi seperti dalam ‘Kitab Luqathatul ‘Ijlaan’, dan ‘Makna Laa ilaa ha
illallah’.
Beliau berkata yang maknanya, “Bahwa Imam
Az-Zarkasyi tidak menempuh jalan sebagaimana yang ditempuh oleh Ahlus Sunnah
dalam menetapkan perkara-perkara aqidah, bahkan ia meniti jalannya Asya’irah
(Asy’ariyah) dalam pembahasan dan diskusi-diskusi masalah-masalah aqidah
tersebut”. dan telah dinisbahkan kepada beliau tentang aqidahnya yang
asy’ariyah itu pada halaman-halamn pertama pada kitab ‘Al-Azhiyah fi Ahkamil
Ad’iyah’. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mema’afkan dan mengampuni
kesalahan-kesalahan beliau, dan memberikan petunjuk kepada kita semua kepada
jalanNya yang lurus.
Karya Ilmiyah Beliau
Imam Az-Zarkasyi rahimahullah meninggalkan sejumlah
besar karya-karya ilmiyahnya dalam hal fiqih, ushul fiqh, ulumul hadits, ulumul
qur’an dan tafsir, dan tidaklah kitab-kitab karya tulis beliau rahimahullah
tersebut tercetak kecuali hanya sedikit saja, diantaranya :
- Luqathatu Al-‘Ijlan wa Ballatu Adh-Dham’aan
- Al-Burhan fi Ulumil Qur’an
Al-Ijabah Li Iradi ma Istadrakathu ‘Aisyatu ‘Ala
Ash-Shahabah. Dan lain sebagainya.
Karya-Karya beliau Secara Umum
Tiga kitab tentang Al-Qur’an dan ulumnya,
diantaranya : Al-Burahan wa Ulumuhu, satu kitab Tafsir sampai surat Maryam.
- 11 kitab tentang Hadits dan Ulumnya, diantaranya: Tash-hihu Al-Umdah, Syarhu Al-Jami’ Ash-Shahih, An-Nukat ‘Ala Ibni Ash-Shalah.
- 17 kitab tentang Fikih, diantaranya: Khadimu Ar-Rafi’I, Ar-Rudhah (dalam 20 atau14 jilid), Syarhu At-Tanbih lisy-Syairazi.
- 7 kitab tentang Ushul Fiqh, diantaranya : Al-Bahrul Muhith (kitab terpenting dalam ushul fiqh), Tasynif As-Sami’ bi Jam’il Jawami’, Ta’liq wa Syarh lil Gharib ‘Ala Kitab Abi Al-Hasan As-Subki.
- 4 kitab tentang bahasa dan Adab, diantaranya : At-Tadzkirah An-Nahwiyah, I’rab Liba’dhi Al-Ahadits An-Nabawiyah wal Abyat Asy-Syi’riyah allati Istasyhada biha Ulamau Al-Lughah, Rabi’u Al-Ghazlaan, dan kitab tentang Adab (sastra).
Dan beliau rahimahullah juga memilki beberapa karya
tulis dalam berbagai disiplin ilmu.
Demikianlah, Imam Az-Zarkasyi menghabiskan hidupnya
penuh dengan ketaatan dan sungguh-sungguh dalam khidmah terhadap ilmu-ilmu
islam, memberikan fatwa, dan ta’lim.
Minggat Beliau
Beliau meninggal di Mesir pada tanggal 3 bulan
Rajab tahun 794 H.
Sumber : Dari kitab ‘Dirasah wa Tahqiq li Kitab
Tash-hih Al-‘Umdah’ Doktor Marzuq bin Hiyas Alu Marzuq Az-Zahrani, dan muqaddimah
kitab ‘Ad-Durar Al-Muntatsirah’ karya Imam Suyuthi.
Dinukil oleh : Abu Thalhah Andri Abdul Halim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar